KABARKLATEN.COM_Tim Hibah MBKM Desa Balerante Program Studi Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar serangkaian program kerja sebagai penguatan dalam pengelolaan potensi Desa Wisata Balerante berbasis mitigasi, konservasi, dan ekonomi lokal melalui program gagah bencana dan ekowisata kalitalang.
Serangkaian kegiatan ini terdiri dari wawancara dan observasi awal mengenai potensi desa meliputi potensi kebencanaan erupsi Gunung Merapi, potensi wisata yang berbasis mitigasi, konservasi, dan ekonomi lokal, serta potensi kebudayaan dan kearifan lokal yang masih lestari di Desa Balerante. Rondi mengatakan dalam serangkaian kegiatan ini berfokus pada program pengembangan desa dengan memanfaatkan berbagai potensi yang ada dengan tetap mengedepankan program unggulan Gagah Bencana dengan kaitannya pada upaya mitigasi dan konservasi kawasan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) yang berbatasan langsung dengan Ekowisata Kalitalang.
Program lainnya adalah pembuatan peta persebaran potensi wisata dan budaya Desa Balerante serta melakukan pembuatan peta risiko dan peta kerentanan bencana erupsi Gunung Merapi. Program besar lainnya adalah pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten yang diwakili oleh Bapak Sri Yuwana Haris Yuliyanta, S.T., M.T selaku bidang pencegahan dan kesiapsiagaan bertema model evakuasi mandiri serta sosialisasi dan simulasi kepada tenaga pendidik dan peserta didik SD Negeri 1 Balerante pada tanggal 26-27 Juni 2024.
“Model evakuasi mandiri bukan program dari BPBD tetapi salah satu model yang muncul akibat dari pengalaman nyata masyarakat Desa Balerante akan adanya risiko bencana erupsi Gunung Merapi”, ungkap Sri Yuwana Haris Yuliyanta Minggu (26/05/2024).
Dalam rangkaian kegiatan ini juga menitikberatkan pada pengembangan potensi wisata dan budaya yang mampu menjadi modal penting dalam mengembangkan Desa Balerante menjadi Desa Wisata. Wisata Desa Balerante yang berpotensi meliputi Ekowisata Kalitalang, Lembah Kaliworo, Batik balerante, Sabo, Wisata Perah Susu Sapi, Talesa (Taman Ledok Sari), Wisata Petik Jeruk Medan INJAFA, Kopi Balerante, dan Museum Mini Sisa Hartaku. Sedangkan potesnsi budaya yang masih lestari hingga saat ini adalah Seni Jathilan Turonggo Rukun Sejati dan Tradisi Merti Desa.
“Beragam kegiatan diatas diharapkan mampu untuk meningkatkan kapasitas dari berbagai pihak pengelola dan masyarakat Desa Balerante akan adanya ancaman erupsi bencana Gunung Merapi disertai dengan pemanfaatan potensi wisata dan budaya didukung dengan Program Gagah Bencana yang merupakan pilot project mengenai mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi yang ada,” harap Ahmad Rondi selaku ketua Tim Hibah.
Penulis: Penulis: Yovina Lestari Santoso, Upik Cahyaningrum, Wahyu Triadi,
Program Studi Pendidikan Geografi FKIP UNS Surakarta
No Responses