KABARKLATEN.COM — (Klaten) “Ibu adalah tempat pulang,” Begitu ungkapnya di tengah riuhnya flashmob Minggu (04/10) lalu sambil memeluk dan menciumi tangan renta ibundanya. Hajah Markis, biasa orang-orang menyebut, perempuan sepuh usia 78 tahun ini, duduk di kursi kayu sambil menunggu sang putra, Muhammad Fajri datang menyambanginya.
“Dia itu cerdas sejak kecil. Tapi manjanya itu, lho!” Jelasnya sambil terkekeh membuka wawancara.
Fajri, saat bertemu ibunya di moment flashmob PKS, Minggu (04/10)
Di mata Markis, Fajri adalah sosok mandiri dan pemberani.
“Dia itu mandiri, pemberani dan suka berkompetisi. Dia anak ke-6 tapi nikahnya duluan dibanding kelima kakaknya, selain itu memang jiwa kepemimpinannya sudah muncul sejak kecil,”
“Sejak kecil pula dia sudah berprestasi. Selalu eringkat tiga besar hingga lulus sekolah. Waktu kuliah suka berorganisasi, suka berpolitik. Jiwa pemimpinnya sudah terlihat,”
“Usia 22 tahun dia memutuskan menikah. Padahal kelima kakaknya saja belum. Tapi saya mengijinkan dan merestui karena saya yakin dia mampu dan mandiri,” sambungnya.
Berkaitan dengan pencalonan Fajri sebagai calon wakil bupati Klaten, sang ibu sangat antusias dan mendukung.
“Saya pribadi dan keluarga besar sangat mendukung lahir batin, waktu, finansial, semuanya mendukung. Juga doa tentunya semoga ORI menjadi bupati dan wakil bupati Klaten,” pungkasnya. (ika)
No Responses