KABARKLATEN.COM_ Bioremediasi merupakan suatu proses yang menggunakan mekanisme biologi guna mengurangi konsentrasi polutan atau zat pencemar ke level yang tidak berbahaya dengan melalui proses degradasi, detokfikasi, mineralisasi ataupun transformsi (Azubuike et al. 2016).M
enurut United States Environmental Protection Agency pengertian bioremediasi adalah suatu proses alami yang berguna membersihkan bahan-bahan kimia berbahaya.
Bioremediasi memiliki tujuan dalam memecahkan atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau bisa jadi tidak beracun (karbon dioksida dan air). Kegiatan bioremediasi ini menggunakan bantuan mikroorganisme didalamnya. Keberhasilan suatu bioremediasi dipengaruhi oleh adanya suhu, pH, konsentrasi oksigen dan nutrisi, dan faktor abiotik lainnya. Teknologi bioremediasi ada dua jenis, yaitu ex-situ dan in-situ. Ex-situ adalah pengelolaan yang meliputi pemindahan secara fisik bahan-bahan yang terkontaminasi ke suatu lokasi untuk penanganan lebih lanjut (Hardiani. 2011).
Penggunaan bioteknologi dapat memberi dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Penggunaan bioteknologi dapat menyebabkan berkurangnya plasma nutfah atau berkurangnya keanekaragaman makhluk hidup. Penggunaan bioteknologi bisa merusak lingkungan hidup dan menjalar pada kerusakan ekosistem. Penggunaan bioteknologi dengan membuat tumbuhan yang tahan terhadap serangga atau hama (antiserangga), bisa mengurangi pencemaran akibat pemakaian insektisida.
Penggunaan bioteknologi juga dapat mengatasi pencemaran oleh limbah seperti logam berat yang merupakan limbah industri sangat berbahaya bagi ekosistem, seperti Bacillus subtilis yang mana bakteri ini bisa mengikat beberapa logam berat.
Didalam penggunaan suatu teknologi tentunya memberikan pengaruh terhadap sesuatu hal lain, seperti kegiatan bioremediasi memberikan pengaruh terhadap lingkungan seperti lingkungan menjadi asri, lingkungan yang terkena polutan/polusi menjadi lebih bersih, dapat menanggulangi berbagai masalah lingkungan seperti halnya pencemaran dan lainnya karena menggunakan atau melibatkan mikroorganisme yang tidak menggunakan tambahan bahan/zat kimia yang berbahaya.
Referensi
Azubuike CC, Chikere CB, Okpokwasii GC. 2016. Bioremediation techniques– classification based on site of application: principles, advantages, limitations and prospects. World J Microbiol Biotechnol. 32:180. DOI 10.1007/s11274-016-2137-x.
Hardiani, dkk. 2011. Bioremediasi Logam Timbal (Pb) dalam TanahTerkontaminasi Limbah Sludge Industri Kertas Proses Deinking. Jurnal Selulosa, Vol. 1, No 1, Juni 2011: hal 35
http://repository.ipb.ac.id. “Bioremediasi Tanah Terkontaminasi Minyak Bumi oleh Bacillus sp. dan Klebsiella sp”. 2008. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/32694 (Diakses 24 Desember 2022)
Oleh Tazkia Aulia Nafi’ah, Mahasiswi S1 Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
No Responses