KABARKLATEN.COM_ Mudahnya membuat dan mengakses konten di media sosial menjadi perhatian Lembaga Sensor Film Republik Indonesia untuk memberikan edukasi ke warga masyarakat di desa Candirejo, Ngawen, kabupaten Klaten.
Disela-sela kegiatan Ketua Sub Komisi Hukum dan Advokasi LSF RI Septari Novia Sari mengatakan, Lembaga Sensor Film (LSF) mengajak masyarakat untuk memilah dan memilih Film, konten ataupun tontonan sesuai dengan usia.
“Film ini merupakan tontonan juga tuntunan yang terdapat nilai edukasi,” kata Septari Novia Sari, Selasa (12/07/2020) digedung serbaguna desa Candirejo.
Kegiatan ini, dihadiri ketua Sub Komisi Apresiasi dan Promosi LSF, Josep Samuel Krisna, Ketua Sub Komisi Penyensoran LSF, Tri Widyastuti Setyaningsih dan Annis Hertami pegiat film dan media sosial hadir untuk berbagi pengalaman dalam pembuatan konten sehat untuk masyarakat Klaten.
Berpedoman pada Undang-undang Perfilman pasal 6, LSF mengajak masyarakat untuk memegang teguh aturan yang ditetapkan.
“Kegiatan Perfilman dan usaha perfilman dilarang mengandung isi yang mendorong khalayak umum melakukan kekerasan dan perjudian serta penyalahgunaan narkotika dan sejenisnya. Selain itu juga dilarang menonjolkan pornografi, provokasi antar kelompok, suku agama ras dan golongan,” jelasnya.
Lebih lanjut Septari mengatakan, dengan adanya Desa Sensor Mandiri membuat masyarakat sadar akan tontonan yang sesuai dengan usia dalam menonton film ataupun konten.
“Usia yang paling rentan terhadap tontonan yang tidak sesuai dengan usia adalah Anak-anak, untuk itu perlu peran dari sahabat sensor untuk memberikan edukasi yang tepat sesuai usia,” tandasnya.
Camat Ngawen Klaten, Anna Fajria Hidayati merasa bangga bahwa Desa Candirejo Ngawen dipilih sebagai Desa Sensor Mandiri, bahkan akan dikukuhkan sebagai Sahabat Sensor Mandiri.
“Harapan saya nanti teman teman yang dikukuhkan menjadi agen yang baik dalam menularkan virus virus yang baik dalam mensosialisasikan kepada warga tentang memilih dan memilah konten dan tontonan yang sesuai dengan umur,” katanya.
Sementara itu Kepala Desa Candirejo, Farah Dedi Setiyawan mengatakan, Kegiatan LSF di Desa Candirejo ini sudah kali keduanya, yang dulu pernah diadakan di bulan November 2021 yang lalu. Pada kehadiran LSF sekarang menitikberatkan pada pengukuhan Sahabat Sensor Mandiri dan tidak lanjut kegiatan tahun yang lalu.
“Kegiatan LSF kali Kedua di Candirejo ini lebih menitikberatkan pada fungsi Sahabat Sensor Mandiri untuk mensosialisasikan kepada warga sekitar dalam memilah dan memilih dan memberikan edukasi terhadap Film atau video yang ada di medsos,” Jelasnya.(Din)
No Responses