KABARKLATEN.COM – 
KABARKLATEN.COM Pemuda di dukuh Jatirejo, Desa beji, Tulung, Klaten, Jawa Tengah, menangkarkan, burung hantu Tyto Alba, untuk mengurangi serangan hama tikus, yang banyak menyerang tanaman petani setempat.
Menurut Sadono, salah satu pemuda setempat menjelaskan bahwa Ide penangkaran sendiri datang dari pemuda setempat, yang justru tidak memiliki sawah, tetapi menaruh perhatian dengan kesulitan petani, yang tanaman khusus padi banyak di serang hama tikus.
Diawali dari temuan bayi burung hantu kemudian di buatkan kandang 3x2meter dengan kawat jeruji, selama penangkaran anak burung Tyto alba diberi makanan mencit tikus putih, ukuran kecil, diperlukan sampai 12 ekor mencit tikus putih perhari untuk makan satu ekor anakan burung hantu Tyto Alba. lalu dengan cara patungan pemuda desa Jatirejo, mulai membuat kandang kecil -kecil atau biasa disebut pagupon, yang menghabiskan biaya hampir 1juta perkandang.berbahan semi asbes, ukuran 50cmx30cm selesai lalu diletakkan diatas pipa besi dengan ketinggian kurang lebih 4-5meter. hingga saat ini sudah ada 22 kandang burung hantu yang sudah diletakkan di sejumlah lokasi persawahan petani sekitar.” ungkap Sadono.
Untuk mengetahui ada tidaknya burung hantu yang bertelur, biasanya pemuda, menggunakan tangga, rutin memeriksa kandang/pagupon.
Menurut kepala desa Beji Tulung Klaten, Dedy Irawati, usaha penangkaran burung hantu Tyto Alba tersebut, sudah berlangsung sejak setahun terakhir.
” Setelah adanya burung hantu yang menempati kandang di persawahan petani, serangan tikus berkurang drastis,sebab tikus banyak yang menjadi mangsa dari burung hantu Tyto Alba, yang berada di kandang-kandang sekitar persawahan” tutur kepala desa berwajah cantik itu.
Melihat dampak langsung dari burung hantu Tyto Alba tersebut Dedi menjelaskan bahwa pihaknya akan membantu pemuda terutama dalam pembiayaan pembuatan kandang atau pagupon.
(EXA)
No Responses