KABARKLATEN.COM_ Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ) Lembaga Seni Budaya dan Olahraga ( LSBO ) Kabupaten Klaten mengadakan Rapat Kerja ( Rakerda ) dan Dialog Seni budaya yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 1 Klaten Jawa Tengah pada Jumat, (28/6/2024) dengan tema “Dakwah Kultural Muhammadiyah di Era Digital”
Kegiatan Rakerda ini bertujuan untuk menyampaikan sejumlah agenda kegiatan dan program LSBO Klaten serta memberikan pemahaman dari sudut pandang Muhammadiyah terkait seni dan budaya yang yang sampai saat ini masih menjadi polemik bagi masyarakat islam.
Gunawan Wahid Hasyim selaku Ketua LSBO PDM Klaten menyampaikan ungkapan rasa terimakasih dan permohonan maaf serta memberikan penjelasan maksud dan tujuan diselenggarakannya Rakerda dan Dialog Seni dan budaya ini.
“Kami Pimpinan LSBO PDM Klaten mengucapkan terimakasih kepada seluruh hadirin serta tamu undangan yang telah menyempatkan waktunya dalam kegiatan Rakerda dan Dialog Seni dan Budaya ini. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terkait sudut pandang muhammadiyah terhadap seni dan budaya. Mari kita belajar dan menyimak dengan baik. Supaya kita tidak salah paham dan gagal paham terkait dialog seni Kebudayaan ini,” kata Gunawan.
Gunawan menambahkan bahwa untuk dapat berdakwah melalui seni dan budaya diperlukan pemahaman yang komprehensip ketika memandang sebuah seni dan budaya sebagai sarana dakwah.
“Kami sangat berharap kepada seluruh warga Muhammadiyah untuk tidak alergi terhadap seni dan budaya yang ada di masyarakat karena dakwah kultural yang dijalankan Muhammadiyah itu selalu bersinggungan dengan seni dan budaya. Karena kehidupan kita tidak bisa jauh-jauh dari seni dan budaya,” ujarnya.
Gunawan juga memberikan penjelasan terkait seni dan budaya serta berharap kepada warga persyarikatan dapat menambah wawasan sehingga dapat mengimplementasikan seni dan budaya itu dalam kontek untuk kepentingan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam kehidupan sehari-hari.
“Seni dan budaya merupakan fitrah manusia. Muhammadiyah memutuskan melalui putusan tarjih bahwa seni dan budaya adalah mubah. Muhammadiyah menyanyikan lagu Sang Surya sebagai bentuk seni. Seni idealnya membawa keindahan dan sifat-sifat mulia. Saya berharap kepada warga Muhammadiyah bisa menambah wawasan serta dapat mengimplementasikan di dalam kehidupan sehari-hari,” paparnya.
Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah ( PDM ) Klaten Suhud Eko Yuwono menyampaikan harapannya kepada warga persyarikatan dalam dialog ini bahwa dengan adanya dialog ini harapannya mudah-mudahan warga Muhammadiyah dapat menambah wawasan mengenai seni secara luas serta dapat mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Setelah rangkaian sambutan selesai langsung dilanjutkan dengan paparan dan Dialog Seni Kebudayaan dengan nara sumber oleh Kusen, S.Ag. M.A, Ph.D. Ia merupakan Wakil Ketua Lembaga Seni & Budaya PP Muhammadiyah yang memiliki nama sapaan Kiai Cepu. Ia menyampaikan seni dan budaya dengan pemahaman fiqih secara jelas dan singkat.
“Seni adalah fitrah pada diri manusia, sama halnya makan. Maka hukum seni adalah mubah dan bukan wajib, Dalam seni dan budaya berlaku kaidah fiqih bahwa sarana memiliki hukum yang sama dengan tujuannya. Hukum haram terbagi menjadi 2 yaitu haram secara dzat dan haram secara illat. Contoh haram secara dzat dalam daging babi dan khamr, sedikit atau banyak dalam mengonsumsinya tetaplah haram, dan contoh haram secara illat adalah seni musik. Musik jika tujuannya, liriknya, dan isinya mengandung kemaksiatan maka haram hukumnya, namun jika dalam berkesenian musik digunakan untuk kebaikan dan dakwah maka hukumnya seperti hukum di atas,” ucapnya.
Kegiatan ini diawali dengan penampilan seni karawitan LSBO PDM Klaten, pembacaan puisi oleh Kiai Cepu dan Dandung Danadi dari PWM LSBO Jawa Tengah.
Turut hadir dalam acara ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten beserta Lembaga Seni Budaya dan Olahraga, Pimpinan AUM, serta PDA dan LBSO PDA Klaten serta sejumlah undangan dari PCM se Kabupaten Klaten. ( *Moch.Isnaeni* )
No Responses