fbpx
Tuesday 22nd October 2024

Dampingi Anak Memilih Tontonan, LSF Ajak Guru dan ORTU Pilah Pilih Tontonan Anak

By: On:

 

KABARKLATEN.COM_ Lembaga Sensor Film (LSF RI) menggelar forum diskusi dan sosialisasi terkait dunia perfilman dan iklan dibioskop televisi dan media sosial.

Sejak menjadi Desa Sensor Mandiri untuk sekian kalinya Lembaga Sensor Film (LSF) mengundang para guru PAUD, TK dan Sekolah Dasar di Desa Candirejo dan sekitarnya untuk mengikuti sosialisasi gerakan nasional sensor mandiri. Kegiatan ini dilakukan di gedung serbaguna desa Candirejo Ngawen Klaten.

Disela-sela kegiatan Kasub Komisi Desa Sensor Mandiri dan Komunitas Lembaga Sensor Film Hairus Salim mengatakan Lembaga Sensor Film merupakan Lembaga yang bergerak dibidang klasifikasi film yang layak ditonton oleh semua umur baik usia 13+ 17+ dan 21+, selain itu LSF juga melakukan sosialisasi budaya menonton yang baik dan bijak.

“Hari ini kami melakukan sosialisasi tentang Desa Sensor Mandiri, yaitu bagaimana masyarakat bisa mensensor sendiri tontonan, ibu menjaga anak kakak menjaga adik, guru mendidik murid murid untuk menonton yang baik sesuai dengan usia mereka”, katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, Lembaga Sensor Mandiri ini ada diberbagai wilayah salah satunya di Jawa Tengah ada di Desa Candirejo Ngawen Klaten.

“Ada di Jogja ada juga di Jawa Timur satu di Jawa Barat dan di Beberapa Luar Jawa. Dan di Jawa Tengah ini ada di Desa Candirejo Ngawen Klaten ini”, jelasnya.

Kepala Desa Candirejo Ngawen Klaten Farah Dedi Setyawan mengatakan, pada saat ini anak anak sudah memegang gadget atau handphone sehingga perlu bimbingan orang tua atau guru disekolah tentang tontonan yang baik untuk anak.

“Kegiatan pada saat ini fokusnya ke guru TK, PAUD dan SD kelas 1,2dan 3. Harapannya guru guru yang kita undangan untuk menyampaikan kepada anak-anak yang masih rentan terpengaruh”, kata Farah Dedi.

Menurut Farah Dedi, berdasarkan pengalaman untuk membentengi anak-anak agar terhindar dari pengaruh negatif, maka harus dibentengi dengan pendampingan orang tua.

“Berdasarkan pengalaman jika anak-anak sudah pegang handphone maka kita buatkan e-mail sendiri dan disitu ada kategori usia, maka kita buat sesuai usia anak, tapi itu harus ada pendampingan dari orang tua”, pungkasnya (din)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.