kabarklaten.com_ pemerintah kabupaten Klaten menggelontorkan dana subsidi bunga bank untuk para pelaku UMKM Klaten ditahun ini dan tahun 2020 mendatang.
Hal ini disampaikan oleh Wahyudi Haryadi Kabid Koperasi Usaha mikro kecil Disperindagko saat acara pelatihan wirausaha UMKM digedung Perindagkop Kamis ( 28/11).
Menurut Wahyudi, dikabupten Klaten ada 54 ribu UMKM, dan terbagi menjadi beberapa klaster atau kelompok usaha.
” Diklaten banyak sekali UMKM, kurang lebih 54 ribu dan mau cari barang apa saja ada,” Kata Wahyudi.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari 54 ribu UMKM diklaten baru sekitar 200 UMKM yang mengajukan permohonan permodalan yang disubsidi pemerintah kabupaten Klaten.
” Baru sekitar 200an UMKM yang mengajukan permohonan permodalan yang disubsidi pemerintah melalui suku bunganya,’ Katanya.
Dikatakan Wahyudi, dana yang gelontorkan pemerintah kabupaten Klaten Sejumlah 2 milyar rupiah, dibank BPR Klaten dan BKK Tulung.
” Ditahun ini pemerintah kabupaten Klaten mensubsidi bunga di dua bank, yaitu Bank BPR Klaten 1,5 Milyar rupiah dan di BKK Tulung 500 juta rupiah,” Imbuhnya.
Sebut Wahyudi, bahwa pemerintah kabupaten Klaten mensubsidi bunga Sejumlah 80% dari bunga bank yang ditunjuk pemerintah kabupaten Klaten, dan ditahun 2020 mendapatkan juga akan tetap mensubsidi bunga bank yang ditunjuk.
” Subsidi bunga bank mencapai 80%, jika bunga bank 2% maka para pencari modal UMKM hanya membayar bunga 02% saja, dan plafon ditahun ini sejumlah 25 juta rupiah dan rencananya ditahun depan akan kita upayakan naik menjadi Rp 50 juta rupiah,” Lanjutnya.
Salah satu peserta pelatihan UMKM wakil dari kelompok UMKM Manisrenggo Atin Mengatakan, adanya kegiatan pelatihan ini sebagai tempat mengembangkan kemampuan dibidang kewirausahaan, dan dia berharap setelah adanya kegiatan ini ada tindak lanjut untuk pendampingan.
” Kami berharap jangan berhenti sampai di pelatihan ini saja, dan kami sangat butuh pendamping untuk kegiatan disetiap dikelompok UMKM, terutama permodalan dan pemasaran,” Katanya.
Dijelaskannya, bahwa kelompok UMKM yang ada di Manisrenggo mempunyai produk makanan dan produksi tidak setiap hari.
” Produk kita adalah criping pisang dan berdiri baru beberapa bulan, namun kini sudah mendapatkan hasil bersih sekitar 800 ribu lebih,” Pungkasnya ( Udin)
No Responses