Fenomena mudik sudah mulai terlihat diwilayah Klaten, meskipun pemerintah tegas telah mengeluarkan larangan.
Hal ini nampak pada masa pengetatan mudik tanggal 22 April s/d 5 Mei 2021, pemudik sudah mulai masuk Klaten. Menanggapi hal tersebut Bupati Klaten minta aparat kecamatan dan desa pro aktif melakukan pendataan, serta kepada pemudik yang datang diminta untuk melakukan karantina mandiri.
Foto ilustrasi sumber (Prokes)
“Pak camat dan kepala desa harus sigap dalam menerima pemudik di wilayah masing-masing, bersama satgas setempat mencatat dan mendata pemudik, dan kemudian untuk dilakukan karantina secara mandiri selama 5 hari, dan alhamdulillah secara disiplin mereka telah membawa rapid antigen” tegas Bupati dalam rakor hari Senin (26/04/21) di Pendopo Pemkab Klaten, yang dihadiri Wakil Bupati, Sekda, para asisten, dan kepala OPD, serta para camat dan OPD lain secara daring.
Selanjutnya terkait teknis dan regulasi mudik, Bupati minta kepada Sekda dan Asisten untuk segera menyiapkan aturan larangan mudik sesuai arahan dan aturan pemerintah.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu pemerintah melalui Satgas Penanganan Covid-19 mengeluarkan addendum Surat Edaran Nomor 13 tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 H, dengan ketentuan bagi Pelaku Perjalanan Dalam Negeri, bahwa untuk tanggal 22 April sampai 5 Mei 2021 dilakukan masa pengetatan pra mudik, kemudian 6 hingga 17 Mei 2021 merupakan masa peniadaan mudik, dan 18 hingga 24 Mei 2021 disebut sebagai masa pengetatan pasca mudik.
Dalam addendum juga disebutkan syarat bagi pelaku perjalanan, diantaranya tidak diperlukannya ketentuan ijin pada masa pra dan pasca pengetatan mudik, serta diperlukannya ijin pada masa peniadaan mudik selain yang dikecualikan, dengan ketentuan dokumen kesehatan menunjukkan hasil negatif disemua periode pengetatan, baik tes PCR, Anti Gen, maupun Genose 19.
No Responses