KABARKLATEN.COM — (Polanharjo) Menghadiri Gelar budaya Karawitan di desa Kemasan Glagah Wangi Polanharjo, Titin Saptaningrum istri calon wakil bupati pasangan One Krisnata, Muhammad Fajri sangat antusias dan apresiatif. Menggandeng Sri Wening, aktivis Partai Demokrat sebagai juru kampanye, menambah suasana forum kunjungan menjadi hidup.
Sekaligus menjaring aspirasi seniman Kemasan ini, Titin menitipkan pesan agar kekayaan budaya ini jangan sampai punah. Ia mengungkapkan bahwasanya One dan Fajri adalah sosok calon pemimpin yang menaruh perhatian besar kepada para seniman dan pegiat budaya. Hal ini ia sampaikan kepada wartawan kabarklaten.com usai kegiatan Karawitan di desa Kemasan, Selasa (01/12/2020) lalu.
“Ini teman-teman pelaku budaya seperti kelompok karawitan ini masih membutuhkan ruang untuk difasilitasi. Banyak kelompok karawitan yang ada di klaten tapi kurang berkembang. Insya Allah nanti akan jadi perhatian kita. Jadi nanti kelompok-kelompok budaya ini akan kami fasilitasi, kami perkenalkan secara luas denn memberi panggung. Tidak hanya kelompok budaya generasi tua namun juga generasi muda milenial,” ungkap Titin
Pendekatan seni budaya karawitan ke anak muda secara strategis biasanya melalui kegiatan ekstra sekolah. Titin mengungkapkan bahwa nanti pendidikan karawitan ini akan dimasukkan ke dalam pelajaran muatan lokal daerah di sekolah-sekolah semua tingkat di Klaten.
“Anak muda itu, kan, mengenal seni karawitan biasanya dari sekolah, jadi yang paling strategis jika mau mengenalkan adalah menyelipkan seni ini ke dalam pelajaran muatan lokal daerah di sekolah-sekolah Klaten di semua tingkat,”
Senada dengan Titin, Sri Wening juru kampanye sekaligus pegiat budaya Klaten mengungkapkan yang pantas memberi contoh anak muda agar mau terjun di dunia seni budaya adalah seorang pemimpin. Jika pemimpin bisa berada di garda depan bermain seni anak muda akan mengikuti.
“Untuk bisa masuk ke milenial, otomatis seorang pemimpin harus masuk dulu pada pergaulan milenial. Dan yang mewakili sifat dekat dengan pemuda ini adalah Pak Fajri sebagai wakil bupati kelak. Artinya, pemimpin harus sanggup memberi contoh,”
Lanjutnya,
“Kemudian, selain itu, agar anak muda ini tertarik pada seni karawitan, warna musiknya harus sesuai dengan anak muda. Misalnya, lagu didi kempot yang dengan iringan karawitan. Itu menarik sekali. Mengapa anak muda banyak yang menggandrungi Didi Kempot? Karena meskipun musik jawa, warna musik dan liriknya anak muda banget,”
“Jadi kedepannya akan banyak membutuhkan dukungan untuk menjaga dan mengembangkan seni karawitan ini. Sebisa mungkin harus kita jaga agar tidak mudah” pungkas Wening. (ika)
No Responses