KABARKLATEN.COM_ Adanya program bantuan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan ternyata tidak selalu tepat sasaran.
Sri Kartini seorang janda yang berasal dari Dukuh Carat Desa Pepe Kecamatan Ngawen Klaten, sampai saat ini tidak tersentuh bantuan dari pemerintah.
Saat ditemui jurnalis kabarklaten.com dikediamannya, Sri Kartini mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah hingga saat ini.
” hingga saat ini belum pernah mendapatkan bantuan baik program KIS, KIP, maupun PKH atau bantuan yang lain,” ungkap Sri Kartini Jum’at lalu dirumahnya sambil menunjukan kondisi rumah yang sebagian sudah ambruk .
Saat ini, Kata Sri Kartini penghasilan yang rendah tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup keluarga dan biaya sekolah kedua anaknya.
“baru 2 kali dapat bantuan beras dan telur disaat pandemi ini, itupun jatah dari tetangga yang diberikan ke saya,” terang Sri Kartini
Dikatakannya, saat ini ia berharap adanya uluran tangan dari sesama umat mempertahankan hidup sehari-hari dan dapat menempati rumah tinggalnya.
‘kami hanya bisa pasrah dan berharap ada warga yang mengulurkan tangan untuk membantu membenahi tempat tinggal kami, karena kami tidak mampu untuk membenahi sendiri,” katanya.
Sementara Kepala Desa Pepe Kecamatan Ngawen Klaten Siti Hibatun Yulaikah mengatakan, bahwa Sri Kartini memang warga yang tidak mampu, dan berhak mendapatkan bantuan.
“Pemerintah Desa Pepe sebenarnya sudah mengajukan data dari sdr Sri Kartini, namun pemerintah desa Pepe Ngawen tidak berhak memutuskan bantuan itu, semua sudah dipilih oleh pemerintah pusat, desa hanya menerima data secara by name” terang Siti Hibatun Yulaikah dikediamannya.
Tentang kondisi rumahnya kata Siti Hibatun Yulaikah, pemerintah desa Pepe sudah merencanakan untuk mendapatkan program RTLH (Rumah Tidak Layak Huni).
“Sebenarnya kami sudah merencanakan untuk membenahi rumah Sri Kartini dengan anggaran RTLH, namun karena ditahun ini terjadi pandemi Corona maka rencana itu belum jadi dilakukan, kemungkinan setelah pandemi ini berakhir akan direncanakan untuk mendapatkan program RTLH,” pungkasnya. (M.Hajiono)
No Responses