KABARKLATEN.com-Sejumlah daerah pada November tahun ini mulai diguyur hujan. Meski begitu, satu desa di Desa Tegalrejo, Kecamatan Gedangsari, Gunung Kidul masih kekurangan air bersih.
Desa yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Bayat, Klaten ini, Minggu(17/11/2019) siang mendapat bantuan air bersih dari PT Bayonet Merah Putih dan Gerakan Pemuda Kabah Fastabiqul Khoirot (GPK-FK).
Bantuan air bersih atau dropping air tersebut menyasar di Dukuh Cermo, Desa Tegalrejo.
Saat ditemui disela dropping air bersih, Haryo Kartiko Yudha selaku Ketua PT Bayonet Merah Putih cabang Klaten mengatakan, bahwa melihat warga di Dukuh Cermo ini sangat kekurangan air bersih untuk kebutuhan sehari hari. Terlebih daerah ini ada terpencil dari Kabupaten Gunung Kidul yang lokasinya ada di perbukitan.
“Kami melihat daerah ini sangat membutuhkan air bersih. Ya, kalau kita lihat memang disini tidak ada sumber mata air,karena ya daerahnya berada atas perbukitan atau Gunung Sewu orang bilang,”jelasnya kepada wartawan,Minggu(17/11/2019).
Dikatakan dia, baksos (bakti sosial) dropping air bersih ini selain di Dukuh Cermo juga Dukuh Gambirejo dan Gupit.
“Saya tidak menyangka kalau kondisi daerahnya seperti ini. Mobil tangki ini bisa sampai atas sudah bersyukur saya. Awalnya saya mengira tangki air ini tidak bisa sampai ditempat penampungan air warga disini,”ujar Haryo.
Andika Muhammad Saifudin perwakilan GPK FK Klaten berharap kegiatan baksos air bersih ini dapat bermanfaat bagi warga yang benar benar membutuhkan air.
“Ya, kegiatan ini dapat menginspirasi organisasi yang lain untuk tergerak ikut membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan air bersih,”terang dia.
Sementara, Eko Wadiyanto selaku Ketua RT 03 Dukuh Cermo merasa bersyukur adanya bantuan air bersih. Menurutnya, selama ini warga hanya mengandalkan bantuan air bersih dari para relawan atau perusahaan yang peduli.
“Disini ada mata air tapi ya tidak besar, jaraknya sekitar 2,5 kilometer dari kampung Cermo. Ya, kalau disini jalannya ya seperti ini, karena ya diatas bukit ini. Kalau belum terbiasa kesini ya kaget. Ambil airnya ke mata air itu harus pakai motor. Ya disini ada 50 kepala keluarga (KK),”katanya. (jko).
No Responses