Kabarklaten.com — (Manisrenggo), Lonjakan pasien positif covid-19 di Klaten per 15 Juni 2020 kemarin, mendorong pemerintah kabupaten Klaten untuk segera ambil sikap.
Sri Mulyani, Bupati Klaten saat diwawancara usai kunjungan pada Penyerahan Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) di Desa Bendan, Manisrenggo, Kamis (16/07/2020) mengungkapkan,
“Tindak lanjut berupa rapat dengan gugus tugas covid tingkat kecamatan se-kabupaten sudah kami lakukan dalam rangka penyikapan dan tindak lanjut terhadap hasil swab. Gugus tugas tingkat RW diminta mendata warganya yang mondar mandir kerja di luar Klaten juga sanksi tegas bagi masyarakat yang tidak pakai masker juga sanksi tegas buat pemudik yang tidak mau isolasi mandiri selama 14 hari dan tentunya kejujuran masyarakat untuk melaporkan pada RT/RW agar tidak terjadi sesuatu yang buruk.”
Penyerahan simbolis BLT DD Desa Bendan, Manisrenggo
“Pemudik Klaten itu ada 26ribuan seharusnya melakukan isolasi mandiri yang terpisah dengan keluarga, bukan jadi satu di dalam rumah. Pemerintah desa semoga ada potensi rumah kosong, untuk itulah kita masukkan gugus tugas RW. Semoga bisa segera keluar dari zona yang tidak enak ini,” imbuhnya.
Selain wajibnya memakai masker dan isolasi mandiri, Mulyani juga menghimbau rumah sakit – rumah sakit di Klaten untuk meninjau ulang peraturan jam besuk.
“Kami meminta rumah sakit se-Klaten untuk tidak menerima besuk pasien. Dibatasi, hanya satu atau dua orang pembesuk saja. Itupun harus pakai surat keterangan,” pungkasnya. (ikapri/MH)
No Responses